Rabu, 29 Mei 2013


















SUSUNAN JARINGAN UTAMA PADA BATANG

A.    Batang  
           Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Description: G:\pertumbuhan-sekunder-pada-batang_27_files\untitled4.jpeg
Gambar 2.1 Anatomi batang pohon
1.      Sifat-sifat Batang
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1.      Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
2.      Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3.      Tumbuhanya biasanya keatas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).
4.      Selalu bertambah panjang diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas
5.      Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6.      Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
2.      Fungsi Batang
Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai fungsi untuk :
a.       Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu:  daun, bunga, dan buah;
b.      Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan;
c.       Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah, dan
d.      Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
            Pada ujung batang yang sedang tumbuh tepatnya di belakang titik tumbuh, terbentuk jaringan primer. Dari luar ke dalam, jaringan primer terdiri atas jaringan berikut ini:
1.      Protoderma, merupakan bagian luar yang membentuk epidermis;
2.      Prokambium, terletak di bagian tengah, sel-selnya lebih panjang. Jaringan ini akan membentuk jaringan pembuluh xilem dan floem, serta kambium vaskular (kambium yang terletak diantara xilem dan floem), dan
3.      Meristem dasar, merupakan jaringan yang akan membentuk empulur dan korteks.
Semua tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang terbentuk saat awal pertumbuhan batang pada ujung batang. Akan tetapi, hanya tumbuhan dikotil yang memiliki dtruktur sekunder kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder.


B.     Struktur Batang  Primer
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicb7JHDJEUe-i5uXdC9-Uq7GXXFK6_AI6wnJmAukxAKYPjSL9DAFOYD7MNn5HHLTcwi4fNxmX1NsgSolOMA7xfTQxBE79RxCiohA8ZrESSNyROUXwwOvFLQzWP5Dp-aGAkwA-L9Ba3wlM/s400/batang+monokotil+dan+dikotil.jpg
        Gambar 2.2 Struktur batang primer batang dikotil dan monokotil
1.      Struktur Primer Batang Dikotil
Struktur primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer sebagai berikut;
a.       Epidermis; merupakan jaringan berbentuk sel-sel pipih yang berfungsi melindungi jaringan di dalamnya. Diding sel epidermis tebal dan dilapisi oleh kutin atau kutikula.
b.      Korteks; merupakan jaringan yang terletak di bawah epidermis yang terusun dari sel-sel parenkima yang berbentuk bulat. Fungsi utamanya adalah menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan didingnya mengalami penebalan membentuk kolenkima dan sklenkima, yang berfungsi memperkuat batang.
c.       Stele atau silinder pusat; merupakan bagian terdalam dari batang. Lapisan terluar dari silinder pusat dibatasi oleh perisikel atau perikambium, stele tersebut disusun oleh xilem primer, floem primer, kambium vaskular dan empulur.
1)      Xilem primer; merupakan jaringan kompleks, yang terbentuk pada pertumbuhan primer. Jaringan xilem primer merupakan jaringan kompleks karena tersusun oleh pembuluh xilem dan trakeid.
2)      Floem primer; merupakan jaringan mejemuk atau kompleks karena tersusun oleh beberapa macam sel yang mampu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan. Pendukung utama fungsi pengangkutan pada floem adalah elemen floem yang berupa sel-sel pipa yang ujungnya mempunyai tapisan (saringan) sehingga disebut pembuluh tapis. Serabut floem kecil dan panjang dengan penebalan dinding oleh lignin dan pada sel yang tua tidak berprotoplasma.
3)      Kambium vaskular (kambium pembuluh); merupakan jaringan yang bersifat meristematis dan terbentuk dari prokambium. Kambium ini terletak di antara jaringan xilem dan floem. Pembelahan kearah luar dari sel-sel kambium akan membentuk floem sekunder sedangkan kearah dalam membentuk xilem sekunder.
4)      Empulur; bagian dalam dari batang yang tersusun oleh sel- sel parenkima sebagai tempat penympanan makanan.
2.      Struktur Primer Batang Monokotil
Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat, struktur penampang melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.
1)Epidermis                                                                                                                   Epidermis merupakan struktur terluar yang disusun oleh satu lapis sel. Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Pada umumnya epidermis tumbuhan monokotil sama dengan tumbuhan dikotil.                                                                    
2) Korteks                                                                                                                         Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas. Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau kadang sangat sempit, bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele.                               
 3)Stele
Pada tumbuhan monokotil, batas korteks dan stele biasanya tidak terlalu terlihat. Xilem dan floem terdapat pada lapisan stele ini dan susunan berkas pengangkut yaitu bertipe kolateral tertutup, sehingga batang pada tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan membesar.
4) Empulur                                                                                                    
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, empulur ada yang menghilang, misalnya pada tumbuhan padi.
C.    Struktur Batang Sekunder
1.      Struktur Sekunder Batang Dikotil
Description: G:\pertumbuhan-sekunder-pada-batang_27_files\secondarygrowth.jpg
Gambar  2.3 Pertumbuhan sekunder batang dikotil
1). Epidermis     
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.                                                             2). Korteks                                                                                                    
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
3). Stele/ Silinder Pusat                                                                     Merupakan lapisan terdalam dari batang.lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Ikatan pembuuh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antar xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler,pada perkembangan selanjutnya pada jaringan   parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah  menjadi  kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, Tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya,Sehingga pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, Perapisan-perlapisan itu membentuk lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEhWmiI1j4v81_fKREz9qTryuTjfEj7CvArReBa-NuGC_L0pKFdBSWKttnBmfRo_Ai2ByszKrZAXJmPWDoGDP2feILiabT-yt6EXgTgkXOPbgtZHNR02DI6rySW6N6nHe4XJn1a1LL7O4/s400/LINGKARAN+TAHUN+KAYU.jpg
Gambar 2.4 Lingkaran tahun pada batang
Adapun proses-proses pembentukan tahun adalah sebagai berikut;
a)      Kambium pembuluh
Kambium pembuluh adalah suatu silinder yang tersusun dari sel-sel meristematik yang membentuk jaringan pembuluh sekunder. Akumulasi jaringan pembuluh sekunder ini selama bertahun-tahun, bertanggung jawab atas sebagian besar pertambahan diameter tumbuhan berkayu. Kambium pembuluh menghasilkan xilem sekunder ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar.
b)      Penebalan sekunder pada batang
Sejalan dengan waktu, diameter pohon bertambah besar seiring dengan meningkatnya diameter silinder kambium pembuluh, yang membentuk lapisan jaringan sekunder secara suksesif, dengan diameter yang lebih besar dibandingkan dengan diameter sebelumnya.Penting sekali kita memahami bahwa pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder terajdi secara bersamaan pada bagian batang yang berbeda-beda. Pada saat meristem apikal sedang memanjangkan batang dengan cara menghasilkan jaringan primer, temasuk xylem dan floem primer dalam bentuk berkas pembuluh, pertumbuhan sekunder mulai semakin jauh di bawah tunas. Pertambahan jaringan pembuluh sekunder menyebabkan pertumbuhan sekunder mengubah bentuk bagian yang lebih tua pada suatu batang. Setelah meristem apikal memperpanjang suatu tunas, bagaimana tubuh primer tumbuhan tunas muda tersebut membuat perubahan dari pertumbuhan primer ke pertumbuhan sekunder? Hal ini disebabkan cambium pembuluh terbentuk dari sel-sel parenkima yang mampu merubah sel-sel itu menjadi meristematik kembali. Meritem ini terbentuk dalam suatu lapisan antara xylem primer dan floem primer dari masing-masing berkas pembuluh dan dalam lempengan jaringan dasar di antara verkas. Pita-pita meristematik di dalam berkas dan lempengan pembuluh menyatu membentuk cambium pembuluh sebagai suatu silinder kontinu yang tersusun dari sel-sel yang membelah di sekitar xylem primer dan empulur batang. Silinder kambium vaskuler nampak seperti suatu cincin dalam sayatan melintang. Jika kita melacak disekitar cincin itu, terdapat daerah sel-sel cambium yang saling bergantian yang disebut inisial lempengan dan inisial fusiformis. Inisial lempengan (nay initial) adalah sel-sel cambium yang menghasilkan sel-sel sel-sel parenkima yang berbaris melingkar yang dikenal sebagai lempengan xylem dan lempengan floem. Lempengan ini memisahkan lapisan jaringan vaskuler sekunder yang berbentuk irisan. Lempengan jaringan xylem dan floem, yang sebagian besar terdiri dari parenkima, berfungsi sebagai sarana sistem transport radial air dan nutrient di dalam suatu batang berkayu serta untuk penyimpanan pati dan cadangan makanan lainnya. Sel-sel kambium di dalam berkas vaskuler adalah inisial fusiformis  (fusiform initial), suatu nama yang mengacu pada bentuk sel-sel ini, yang memiliki ujung yang runcing (fusiform) dan memanjang di sepanjang sumbu batang. Inisial fusiformis menghasilkan jaringan vaskuler baru yang membentuk xilem sekunder ke arah dalam kambium vaskuler dan floem sekunder ke arah luar.
c)      Lingkaran tahun pada batang
  
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEhWmiI1j4v81_fKREz9qTryuTjfEj7CvArReBa-NuGC_L0pKFdBSWKttnBmfRo_Ai2ByszKrZAXJmPWDoGDP2feILiabT-yt6EXgTgkXOPbgtZHNR02DI6rySW6N6nHe4XJn1a1LL7O4/s400/LINGKARAN+TAHUN+KAYU.jpg
Gambar 2.4 Lingkaran tahun pada batang
Sementara pertumbuhan sekunder berjalan terus-menerus selama bertahun-tahun, lapisan demi lapisan xilem sekunder akan terakumulasi membentuk kayu. Kayu sebagian besar terdiri dari trakeid, unsur pembuluh (pada angiospermae), dan serat. Sel-sel ini, mati pada kematangan fungsional dan memiliki dinding tebal berlignin yang memberikan memberikan kekerasan dan kekuatan pada kayu. Pada daerah beriklim sedang, pertumbuhan sekunder pada tumbuhan perennial berhenti setiap tahun karena cambium vaskuler mengalami dormansi selama musim dingin (lihat Gambar.4). Ketika pertumbuhan sekunder dimulai lagi pada musim semi, trakeid dan unsure pembuluh yang pertama kali berkembang pada umumnya memiliki diameter yang reltif besar dengan dinding yang tipis jika dibandingkan dengan xylem sekunder yang dibentuk kemudian di musim panas. Dengan demikian, dapatlah dibedakan antara kayu musim semi dengan kayu musim panas. Struktur kayu musim semi akan memaksimalkan pengiriman air ke daun-daun baru yang sedang melebar selama awal musim tumbuh. Meskipun aktivitas xylem untuk mengangkut air pada kayu musim panas tidak setinggi kayu musim semi, namun xylem lebih banyak memberikan dukungan fisik pada pohon dibandingkan dengan yang diberikan oleh floem. Lingkaran pertumbuhanan tahunan yang terlihat jelas dalam potongan melintang pada sebagian besar batang pohon di daerah beriklim sedang dihasilkan oleh aktivitas tahunan cambium vaskuler, yaitu dormansi cambium, produksi kayu musim semi, dan produksi kayu musim panas. Lingkaran yang terbentuk antara pertumbuhan satu tahun dan pertumbuhan tahun berikutnya umumnya sangat jelas, kadang-kadang memungkinkan kita menaksir umur sebuah pohon dengan cara menghitung lingkaran tahunannya.Floem sekunder, yang berada di sebelah luar cambium vaskuler, tidak berakumulasi selebar xylem sekunder selama bertahun-tahun. Sementara diameter pohon bertambah besar, floem sekunder yang lebih tua (yang paling luar), dan semua jaringan yang berada di luarnya, berkembang menjadi kulit, yang akhirnya mengelupas dan lepas dari batang pohon itu.
Pada bagian luar batang yang baru terdapat jaringan felogen atau kambium gabus, yaitu suatu lapisan yang tumbuh kearah luar batang dan akar tumbuhan tua. Jaringan ini adalah meristem, yaitu daerah sel-sel yang tetap membelah. Lapisan ini menghasilkan dua lapisan yang baru yaitu feloderm dan felem.
1)      Feloderm
Suatu lapisan sel yang dihasilkan oleh felogen pada bagian dalam. Lapisan ini menggantikan korteks dan kadang-kadang disebut korteks sekunder.

2)      Felem atau gabus
Suatu lapisan sel yang dihasilkan oleh felogen. Sel-sel ini mengalami suberisasi, menjadi berlekatan zat lilin yang disebut suberin. Hal ini menyebabkan lapisan luarnya kedap airnya sel-sel felem secara perlahan mati dan menggantikan lapisan luar sebelumnya( epidermis pada batang dan endodermis pada akar ). Sel-sel felem yang mati disebut kulit kayu.
2.      Struktur Sukender Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
                                
D.    Perbedaan Struktur Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil

Description: G:\pertumbuhan-sekunder-pada-batang_27_files\untitled8.jpeg
Gambar 2.6 Perbandingan batang pada tumbuhan


Tabel 2.1 Perbedaan struktur anatomi batang monokotil dan dikotil
Monokotil
Dikotil
Batang tidak bercabang-cabang
Batang bercabang-cabang
Pembuluh angkut tersebar
Pembuluh angku teratur dalam sebuah susunan lingkaran atau berseling radial
Tidak mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat tumbuh membesar
Mempunyai kambium vaskular, sehingga dapat tumbuh membesar
Mempunyai meristem interkalar
Tidak mempunyai meristem interkalar
Tidak mempunyai jari-jari empulur
Jari-jari empulur berupa deretan parenkima diantara berkas pengangkut.
Tidak dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur
Dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur

E.     Nilai Pendidikan, Sosial dan Religi
1.      Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan dalam pembahasan iniadalah menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang susunan jaringan utama pada batang, dan dapat membedakan antara stuktur batang dikotil dan batang monokotil.
2.      Nilai Sosial
Nilai sosial dalam pembahasan ini adalah bahwa terdapat jaringan yang penting didalam batang dikotil dan monokotil yang saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain dan kita sebagai manusia bisa mengambil hikmah dari nilai sosial tersebut.


3.      Nilai Religi
Menambah rasa iman terhadap Allah SWT zat yang telah menciptakan beraneka ragam batang tumbuhan sebagai bahan renungan kita bahwa segala kehidupan ayng ada didunia ini telah diatur oleh Allah SWT, termasuk pada batang tumbuhan